Posted on: Kamis, 20 Desember 2012

Tanaman Endemik Provinsi Sulawesi Tenggara


Anggrek serat (Dendrobium utile)


Merupakan anggrek epifit. Umbi semunya tumbuh merumpun dengan rimpang berruas pendek sehingga membentuk roset seperti paku sarang burung (kadaka) dan menarik untuk dipelihara dalam pot sebagai tanaman hias. Umbi semu yang langsing dan memanjang agak pipih serta mengeras dan menyempit keujungnya, berwarna hijau kekuning-kuningan. Daun di ujungnya daun tunggal yang berbentuk lanset. Bunga keluar dari lipatan pangkal daun, berkelopak dan daun mahkota yang sempit memanjang berwarna kekuningan. 

Penyebarannya luas di pedalaman Sulawesi sampai ke Papua Nugini.

Perbanyakan dengan cara membelah-belah rumpun tumbuhannya secara vegetatif. Perkembangbiakan dengan bijinya juga dimungkinkan dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dalam botol-botol beragar.

Anggrek Serat dicari untuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar anyaman tradisional yang khas, dibentuk untuk kotak perhiasan, tas tangan, pada gelar atau tikar umumnya untuk hiasan di bagian tepi. Karena bahan bakunya akhir-akhir ini makin sukar diperoleh di lapangan, maka hasil kerajinan dari bahan Anggrek Serat tersebut menjadi mahal. Cara pengolahannya ialah, umbi semunya dikumpulkan untuk dibelah-belah memanjang dan dipipihkan. Pita-pita yang diperoleh sewaktu masih basah dililitkan pada sebatang balok bulat, sesudah kering akan terbentuk bahan anyaman yang halus, mengkilap dan kuning keemasan serta dapat diwarnai.





wikipedia.org